Sabtu, 17 Juli 2010

Keajaiban Penciptaan Makhluk

Sesungguhnya salah satu bukti keagungan Allah di alam semesta ini adalah penciptaan langit. Coba perhatikan langit yang tinggi, luas dan bundar ini. Dan coba perhatikan juga keagungan penciptaannya, keelokan bentuknya dan keajaiban matahari, bulan dan bintang. Coba lihat keindahan bentuk dan keterpautan antara timur dan baratnya. Tidak ada satupun benda yang terlepas dari hikmah dan kebijaksanaan Allah. Bahkan langit merupakan makhluk yang paling hebat penciptaannya, paling rapi dan paling universal daripada tubuh manusia. Tidak akan bisa dibandingkan antara seluruh yang ada di atas muka bumi dengan keajaiban langit. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Apakah kamu yang lebih sulit penciptaannya ataukah langit Allah telah membangunnya, Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya.” (An-Nazi’at: 27-28)

Dalam ayat lain Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.” (Al-Baqarah: 164)

Allah terlebih dahulu menyebutkan penciptaan langit sebelum menyebutkan yang lain. Dalam ayat lain Allah berfirman:
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.” (Ali Imran: 190)

Ayat seperti ini banyak diulang di dalam Al Qur’an. Bumi, lautan dan udara serta semua yang ada di bawah naungan langit jika dibandingkan dengan luasnya langit seperti setetes air di lautan samudra luas. Oleh sebab itulah Allah seringkali menyebutkan penciptaan langit dalam Al Qur’an. Kadangkala untuk menceritakan keagungan dan keluasannya, kadangkala untuk bersumpah dengannya, kadangkala untuk mengajak manusia agar memperhatikan kebesarannya, kadangkala dijadikan sebagai bukti bagi manusia akan kemahabesaran yang telah menciptakan dan meninggikannya. Kadangkala dijadikan sebagai bukti adanya hari berbangkit dan hari Kiamat. Kadangkala dijadikan sebagai bukti rububiyah Allah dan kemahaesaan-Nya, bahwasanya Dia-lah Allah yang tiada ilah yang berhak disembah selain Dia. Kadangkala keindahan langit, ketinggiannya, keluasannya dan tidak ada celah padanya dijadikan sebagai bukti kesempurnaan hikmah dan kudrat Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Demikian pula halnya dengan benda-benda yang ada di langit seperti bintang-bintang, matahari, bulan dan keajaiban-keajaiban lainnya yang tidak mampu ditembus oleh akal manusia. Sering kali Allah bersumpah dengan langit di dalam Al Qur’an. Misalnya dalam firman Allah: “Demi langit yang mempunyai gugusan bintang.” (Al-Buruj: 1)

Dan firman Allah:
“Demi langit dan yang datang pada malam hari.” (Ath-Thariq: 1)

Dan firman Allah:
“Dan demi langit serta pembinaannya.” (Asy-Syams: 5)

Dan firman Allah:
“Demi langit yang mengandung hujan.” (Ath-Thariq: 11)

Allah Subhanahu wa Ta’ala paling sering bersumpah dengan langit, bintang, matahari dan bulan daripada bersumpah dengan makhluk-makhluk lainnya. Dan Allah bersumpah dengan apa saja yang Dia kehendaki dari makhluk-makhluk-Nya. Karena tanda-tanda kebesaran dan keajaiban yang menjadi bukti keesaan-Nya. Oleh sebab itu semakin besar tanda kekuasaan itu dan semakin dalam kandungan maknanya maka Allah semakin sering bersumpah dengannya daripada dengan yang lain. Oleh sebab itu Allah sering bersumpah dengan langit, misalnya dalam firman Allah:
“Maka Aku bersumpah dengan tempat beredarnya bintang-bintang. Sesungguhnya sumpah itu adalah sumpah yang besar kalau kamu mengetahui.” (Al-Waqi’ah: 75-76)

Pendapat ahli tafsir yang paling benar menyebutkan bahwa Allah bersumpah dengan tempat-tempat beredarnya bintang-bintang itu di langit. Allah bersumpah dengan makhluk-makhluk yang dikehendaki-Nya yang menjadi bukti atas rububiyah dan keesaan-Nya.

Allah telah memuji orang-orang yang merenungi penciptaan langit dan bumi serta mencela orang-orang yang berpaling darinya. Allah berfirman:
“Dan Kami jadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang terdapat padanya.” (Al-Anbiya’: 32)

Coba perhatikan penciptaan atap yang sangat besar ini, yang sangat kuat, sangat keras dan sangat kokoh, diciptakan dari asap yang merupakan uap air. Allah berfirman: “Dan Kami bangun di atas kamu tujuh buah (langit) yang kokoh.” (An-Naba’: 12)

Dalam ayat lain Allah berfirman:
“Apakah kamu yang lebih sulit penciptaannya ataukah langit Allah telah membangunnya, Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya.” (An-Nazi’at: 27-28)

Dan dalam ayat lainnya Allah berfirman:
“Dan Kami jadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara.” (Al-Anbiya’: 32)

Coba perhatikan bangunan langit yang teramat besar dan luas ini, Allah telah meninggikan bangunannya dan menghiasinya dengan berbagai perhiasan yang indah. Dan Allah menebarkan keajaiban-keajaiban dan tanda-tanda kebesaran-Nya. Coba lihat bagaimana Allah memulai penciptaannya dari uap yang terangkat dari air lalu menjadi asap!

Maha suci Allah yang mencipta makhluk dan menetapkan kadarnya Yang berada di atas Arsy, Yang Maha Esa lagi Maha Tunggal

Coba pandang sekali lagi di langit di atasmu dan lihatlah bintang-bintang yang ada di sana, peredarannya, tempat terbit dan tempat tenggelamnya. Coba lihat matahari dan bulan serta perbedaan tempat terbit dan tenggelamnya di barat dan di timur, dan lihatlah peredarannya yang merambat perlahan namun terus menerus beredar tanpa henti dan tanpa berubah jalur, bahkan keduanya tetap pada garis edarnya!

Allah telah menetapkan bilangan tertentu bagi peredaran matahari dan bulan yang tidak akan bertambah ataupun berkurang sedikitpun sampai akhirnya nanti akan dilipat oleh penciptanya. Kemudian coba lihat berulang kali, engkau pasti melihat agungnya tanda-tanda kebesaran Allah itu, lihatlah ketinggian, keluasan dan kekokohannya. Ia tidak menjalar ke atas seperti api dan tidak jatuh ke bawah seperti benda-benda berat, tidak ada tiang yang menyangganya dan tidak ada tali yang menggantungnya, ia tetap tegak dengan qudrat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah menegakkan langit dan bumi hingga tidak runtuh.

Kemudian coba lihat kerataan dan keseimbangannya, tidak ada retak, tidak ada belah, tidak ada pecah, tidak ada kebengkokan dan kemiringannya. Lalu coba perhatikan warna yang diberikan untuknya, warna yang paling bagus dan paling enak dipandang bahkan dapat menguatkan mata. Sebab bila seseorang terganggu alat penglihatannya ia dianjurkan agar sering-sering melihat warna hijau dan warna-warna yang cenderung gelap. Ahli dokter mengatakan bahwa barangsiapa yang melemah penglihatannya maka obatnya adalah sering-sering melihat bejana hijau yang berisi air. Coba perhatikan bagaimana Allah menciptakan langit dengan warna tersebut agar pandangan mata akan terpana menatapnya dan tidak merasa letih karena lama memandanginya. Ini adalah beberapa faedah dari warnanya dan hikmah di balik penciptaannya tentu lebih banyak lagi.

1 komentar: